PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMAN I SINGOSARI

Main Article Content

Maria Martina Daruta
Sholikhan
Kurriawan Budi Pranata

Abstract

Dalam sebuah pembelajaran, model pembelajaran sangatlah penting karena berpengaruh terhadap layanan dan kualitas belajar siswa. Pada dasaranya model pembelajaran bisa diberikan agar siswa terbantu untuk lebih fokus pada topik utama dalam setiap materi yang disampaiakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada kelas IPA C/17 SMAN I Singosari bahwa pembelajaaran fisika masih di lakukan secara konvensional dimana materi yang disampaikan mengunakan metode ceramah atau  penjelasan materi, mengajukan pertanyan setelah itu memberikan contoh soal dan memberikan tugas. Hasil dari observasi awal hanya ada 40% yang memperhatikan penjelasan dari guru, karena sebagain dari anak-anak terutama yang duduk di bagian belakang ada yang bermain handpone, bercerita dengan teman sebangku. Nilai ulangan fisika yang terakhir hanya 47.05 % siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM). Rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajran fisika disebakan karean masih di lakukan secara konvensional dimana materi yang disampaikan mengunakan metode ceramah atau  penjelasan materi, mengajukan pertanyan setelah itu memberikan contoh soal dan memberikan tugas. Peneltian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran cooperative learning tipe STAD adalah model pembelajaran cooperative learning yang menekankan interaksi antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan guru untuk saling memotivasi dan saling membantu serta menciptakan suasana kelas yang kondusif. Sehingga dalam menguasai materi untuk mencapai prestasi secara maksimal. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang adalah   bentuk penelitian pembelajaran yang melibatkan langsung peneliti dalam kelas yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang di temukan atau dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian sikus I ini yaitu 64.25% presentase aktivitas belajar  dan nilai rata-rata prestasi belajar yang di peroleh  68.52. sedangkan hasil penelitian siklus II untuk aktivitas belajar siswa presentasenya sebesar 81.59% dan  untuk prestasi belajar siswa nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 80. Dari hasil penelitian siklus I dana II terjadi peningkatan sebesar 11,48 % untuk prestasi belajar siswa dan untuk aktivitas belahar siswa sebesar 17,34%.

Article Details

Section
Articles