Pengembangan Modul Tematik Berbasis Contextual Teaching And Learning Pada Materi Manusia dan Lingkungannya (Kelas V SDN Bakalan Krajan 1 Malang)

  • Elviana Bete*, Yulianti, Nury Yuniasih Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
  • Elviana Bete*, Yulianti, Nury Yuniasih Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
  • Elviana Bete*, Yulianti, Nury Yuniasih Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Keywords: tematic modul, CTL, elementary school

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to find out the feasibility and practicality of CTL-based modules in grade V students of SDN Bakalan Krajan 1 Malang." The research method used is Research and Development (R&D), which is research to create and develop certain products, using the research stage "ADDIE. Instruments used include: polls, interviews and documentation. The results of research from materials and language experts and design experts received a percentage of 76.3% and 90.5% in the category of "viable" while assessment results from prospective users (teachers) and student responses received presentase 86.9% and 100% in the category of "practical". Based on the percentage, ctl-based modules of human matter and the environment are feasible and practical to use as a learning resource in the class. It is hoped that further research can develop this product by adding subtheme and themes and testing feasibility and practicality to raise student awareness.

References

Fiteriani, I., & Solekha, I. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Ipa melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas V MI Raden Intan Wonodadi Kecamatan Gadinggrejo Kabupaten Pringsewu. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 3(1), 103–120.
Gita, S. D., Annisa, M., & Nanna, A. W. I. (2018). Pengembangan Modul IPA Materi Hubungan Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Berbasis Pendekatan Kontekstual. Jurnal Pendidikan IPA, 8(1), 2406–7393.
Hasibuan. (2014). Pengembangan modul dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk siswa SD Negeri 2 Singaraja menjelaskan bahwa pendekatan kontekstual sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran di kelas. II(01), 1–12.
Kurniaman, O., & Noviana, E. (2017). Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Meningkatkan Keterampilan, Sikap, Dan Pengetahuan. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(2), 389. https://doi.org/10.33578/jpfkip.v6i2.4520
Minstrell (2011). (2017). berpendapat bahwa untuk mengarahkan dan meningkatkan pemahaman pada diri siswa, guru harus mampu mengaitkan pengalaman keseharian siswa atau konsep-konsep yang telah ada dalam benak siswa dengan isi pembelajaran yang akan dibahas sehingga proses pembelaja. Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 1(1), 348–352.
Mularsih, H. (2007). Pembelajaran individual dengan menggunakan modul. Ятыатат, вы12у(235), 245.
Nida, & Dkk. (2020). Pengembangan Media Kartu Bergambar Berorientasi Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Bahasa Bali. Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha., 8(1), 16–31. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEU/article/view/25393/15846
Nurfadhilah, N., & MZ, Z. A. (2018). Kemampuan Penalaran Matematis Melalui Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa SMP. Jurnal Elemen, 4(2), 171. https://doi.org/10.29408/jel.v4i2.714
Nursamsu dkk, 2020. (2020). Analisis Kelayakan dan Kepraktisan Modul Praktikum Berbasis Literasi Sains untuk Pembelajaran IPA. Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 4(1), 29–40. https://doi.org/10.24815/jipi.v4i1.15546
Octaviani, S. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Kelas 1 Sekolah Dasar. EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 9(2), 93. https://doi.org/10.17509/eh.v9i2.7039
Pendidikan, J. T., Pendidikan, F. I., & Malang, U. N. (2013). Pendahuluan. 115–122.
Prastowo, 2014b. (2018). Bahan ajar yang dirancang kemudian dicetak untuk dipelajari secara mandiri disebut modul. Modul ialah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai usia dan tingkat pengetahuan mereka agar mereka dapat bela. Jurnal Edukasi Matematika Dan Sains, 6(2), 93. https://doi.org/10.25273/jems.v6i2.5373
Pratama dkk, 2016. (2016). Bahan ajar yang dapat membantu peserta didik untuk dapat belajar secara mandiri adalah modul. Unnes Science Education Journal, 5(3), 1366–1378. https://doi.org/10.15294/usej.v5i3.13168
Suarni dkk, 2014. (2014). Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik. Jurnal Sains Dan Pendidikan, 1(1), 1–8.
Sugiyono. (2015). Penelitian Pengembangan.
Sugiyono. (2018). Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Bermuatan Nilai Karakter Kebangsaan Bagi Mahasiswa Pgsd. In Profesi Pendidikan Dasar (Vol. 3, Issue 2). https://doi.org/10.23917/ppd.v3i2.2746
Sutarti dkk, 2017. (2017). Modul yang dirancang perlu disesuaikan dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 4(1), 62–74.
Zulaiha, 2016. (2016). Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan implementasinya dalam rencana pembelajaran. BELAJEA: Jurnal Pendidikan Islam, Vol 1(1). http://journal.staincurup.ac.id/index.php/belajea
Zulherman. (2015). Pengembangan Modul Berbasis Contextual Teaching and Learning Untuk Fisika Sma Kelas Xi Semeter Ii Pada Materi Fluida Dinamis. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015, IV(Vol 4 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL)Â SNF2015), 191–196. http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/
Published
2020-11-12