Pengaruh Experiential Learning Terhadap Interaksi Sosial Siswa
Abstract
Tujuan dari penelitian ini untuk melatih interaksi sosial siswa melalui pengalaman yang dialami oleh siswa itu sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode desain one group pretetst-posttest dan menggunakan instrument berbentuk skala interaksi sosial. Sampel penelitian kuantitatif ini adalah 5 siswa kelas VII A SMP Sang Timur Pasuruan yang diperoleh berdasarkan teknik purposive sampling karena peneliti hanya melakukan penelitian kepada siswa yang memiliki interaksi sosial rendah yang terlihat dari hasil skala interaksi sosial. Data dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan tingkat interaksi sosial siswa sebelum treatment mempunyai skor skala interaksi sosial 70% (kategori rendah) meningkat menjadi 88% (kategori tinggi). Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukan bahwa sig (2-tailed) 0,043 < 0,05 artinya experiential learning efektif untuk mengurangi rendahnya interaksi sosial siswa kelas VIIA Pasuruan. Saran untuk penelitan selanjutnya yang melakukan penelitian serupa hendaknya memiliki upaya yang berkelanjutan untuk mengurangi rendahnya interaksi sosial siswa serta dapat dijadikan sebagai bahan rujukan. Untuk konselor sekolah, hendaknya memiliki variasi atau alternatif dalam memberikan layanan bimbingan kelompok khususnya untuk membantu siswa dalam meningkatkan interaksi social melalui experiential learning.